MENUJU 1000 HARI 1001 PUISIKU
Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Rambat masa membentuk rasa.
Melipat waktu jiwa bersaku.
Menekuk jarak raga berkepala.
Tersimpanlah sejenak rinduku.
Pelipur lara terbentur kuasa.
Hanya mampu menjaga di ujung rindu.
Kau terindah tapi bukan milikku.
Karena di bawah nisan itu.
Namamu tak terhapus layu.
KehendanNYA membawamu.
Dan kerapuhan mengujiku.
"..yen ing tawang ono lintang cah ayu.."
dendang itu yang membuatku mengalirkan tetes lukis kanvas batinku.
Ayah...Dari keringatmu kini mengalir darahku.
Ku cantumkan namamu untuk setiap karyakku.
"Ngudi Raharjo" nama itu lebih bermakna tak terbeli harga.
Lebih berarti daripada titel sarjanaku.
Dan lebih indah karena kaulah pujanggaku.
Penuntun setiap coret membekas di kalbu.
Ya...Aku anakmu.
Ku cakarkan lantunku ke langit biru.
Ku aumkan getar sajakku membelah bumiku.
Dan ini aku putramu, menuju 1000 hari pergimu dengan 1001 puisiku karyaku.
Home »
Puisi Ayah
» Menuju 1000 Hari 1001 Puisiku Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Menuju 1000 Hari 1001 Puisiku Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
puisi menarik
-
AYAH Oleh Ratih Anjelia Ningrum Disetiap tetes keringatmu Di derai lelah nafas mu Si penuhi kasih sayang yang luar biasa Demi aku kau rela s...
-
Pagi merambat pada jendela kamar.. menyentuh halus dilelap mata yang masih bengkak.. cermin hanya diam, dia tahu mata tak ingin bangun.. ...
-
ku bertemu pandang dengannya, dia pergi mendatangiku. Mengajakku berkenalan, tubuh ini serasa panas, dunia seakan terbalik. kau beri ak...
-
SEDEKAH BERKAH Oleh Refnis,S.Pd Betapa dahsyatnya hikmah sedekah Memberi satu kembali nya tumpah ruah Rizki datang tanpa jendela Entah dari ...
-
HIRUP Oleh Ato Paskal Hirup lir ibarat lengkah Sing ati ati tur tarapti nincak ulah ngan saukur lengkah bari komo jeung dudupak rurumpak bis...
0 komentar:
Post a Comment