MONOLOG TANAH MERAH
Oleh Bahrul Ulum Na'im El-Marzuqy
Rinai hujan gerimis bagai kelambu biru menutup katup langit..
Bukit-bukit tanpa kembang, telanjang..
Monolog panjang tanah merah tak lagi mampu menampung pesan duka..
Jarak intuitif, nekat, mujur, dan kebodohan, menjadi teramat tipis, itulah rahasia..
Hanya tertinggal asa yang masih bergantung di atas awan basah..
Menarik batas masa lalu dan masa depan..
Pekat ini akan menjadi milik pagi..
Seolah memberi isyarat, kita tidak dirancang untuk menyerah..
Home »
Puisi Uncategories
» Monolog Tanah Merah Oleh Bahrul Ulum Na'im El-Marzuqy
Monolog Tanah Merah Oleh Bahrul Ulum Na'im El-Marzuqy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
puisi menarik
-
HIRUP Oleh Ato Paskal Hirup lir ibarat lengkah Sing ati ati tur tarapti nincak ulah ngan saukur lengkah bari komo jeung dudupak rurumpak bis...
-
Pagi merambat pada jendela kamar.. menyentuh halus dilelap mata yang masih bengkak.. cermin hanya diam, dia tahu mata tak ingin bangun.. ...
-
SEDEKAH BERKAH Oleh Refnis,S.Pd Betapa dahsyatnya hikmah sedekah Memberi satu kembali nya tumpah ruah Rizki datang tanpa jendela Entah dari ...
-
AYAH Oleh Ratih Anjelia Ningrum Disetiap tetes keringatmu Di derai lelah nafas mu Si penuhi kasih sayang yang luar biasa Demi aku kau rela s...
-
Susah tuk percaya hatiku Akan lara yang tengah ku geluti kini Dilema rasa menghukumku Antara semua yang ada... Susah ku tebak alur hatiku Sa...
0 komentar:
Post a Comment